Kamis, 31 Januari 2013

Pentingnya Menjaga Ucapan di Depan Anak

Diposting oleh Unknown di 22.51

Orang tua yang bijak selalu berhati-hati dalam berucap terlebih jika sedang berada dihadapan anak-anak mereka. Seperti pepatah, mulutmu adalah harimaumu, orang tua yang tidak berhati-hati dalam berucap di depan anak pasti akan menyesal dikemudian hari. Apa pun ucapan yang anak dengar dari orang tua sudah pasti akan mempengaruhi perkembangan anak secara mental dan juga kepribadiannya. Anak memiliki kemampuan merekam segala apa yang ia dengar di lingkungan sekitarnya. Mungkin anak saat diusianya yang masih sangat kecil belum mengerti apa yang ia dengar, namun alam bawah sadarnya akan merekam semuanya dan saat anak sudah tumbuh besar secara tidak langsung ia akan meniru apa yang ia dengar saat kecil.


Saat orang tua mengatakan kata-kata yang buruk, anak akan dengan mudah mengikutinya. Perkembangan anak bisa berdasarkan banyak faktor, namun faktor terbesar adalah lingkungan terdekatnya yaitu keluarganya di rumah dimana ia akan menghabiskan seluruh waktunya di sana semasa kecil. Kepribadian anak terbentuk dari lingkungan sekitarnya, dan juga pendidikan yang ia terima saat memasuki usia sekolah. Pernah melihat anak balita yang sudah terlihat arogan dan tidak ramah? Hal tersebut bukan hanya semata perilaku bawaan yang ia miliki, namun ia sudah sering melihat ibu atau ayahnya bersikap demikian entah terhadap seseorang penghuni rumah atau kepada orang lain saat sedang membawa si anak jalan-jalan. Apa jadinya jika hal tersebut terjadi pada anak Anda? Duh, betapa memalukannya jika ia tidak bisa bersikap menyenangkan selayaknya anak-anak saat Anda bermaksud mengenalkannya kepada kerabat Anda di tempat kerja. Tidak sedikit anak balita yang sudah bisa mengucapkan kata-kata kasar yang tidak selayaknya diucapkan, kira-kira dari mana ia mencontoh kata-kata seperti itu? Karena itu berikanlah contoh yang baik dalam hal apa pun pada anak Anda di rumah.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Felisha Maudy Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos